Piring dan sendok, mereka adalah musuh bebuyutan. Tak ada hari yang mereka lewati tanpa perdebatan. Suatu hari…
Piring : “Hmm.. diantara kalian semua (perabotan dapur) akulah yang paling penting. (dengan wajah yang sombong).
Sendok : “Hah, kamu..? (dengan wajah meremehkan) mana mungkin kamu yang paling penting. Diantara semua ini, akulah yang paling penting.
Piring : “Tidak. Akulah yang paling penting, karena manusia makan menggunakan aku, tanpa aku manusia tidak akan bisa makan. Jadi, akulah yang paling penting.
Sendok : “Manusia lebih membutuhkan aku, tanpa aku bagaimana mereka bisa memasukkan nasi dan lauk-pauk ke dalam mulut mereka. Jadi, akulah yang paling penting.
Piring : “Tidak, akulah yang paling penting…”
Sendok : “Tidak, aku yang paling penting…”
Setelah perdebatan hari itu, mereka saling diam satu sama lain. Tak ada yang ingin menegur terlebih dahulu. Mereka saling bersaing untuk membuktikan siapa yang paling penting. Sampai pada suatu hari, mereka melihat seorang anak bayi menangis kelaparan. Lalu ibunya mengambil si sendok dan si piring secara bersamaan. Kemudian, sang ibu tersebut membuat bubur diatas piring tersebut. Piring mulai merasa bahwasannya dialah yang paling penting karena ia melihat si sendok hanya diletakkan diatas meja. Namun, ia terkejut, saat ia melihat sang ibu tersebut mengambil si sendok dan menyuapi anaknya tersebut dengan sendok. Karena kejadian tersebutlah mereka saling menyadari, bahwasannya mereka sama-sama pentingnyadalam kehidupan. Setelah itu, mereka bermaafan dan berjanji tidak akan berdebat tentang siapa yang paling penting. Mereka saling kerja sama dan menjadi sahabat.
…..SELESAI…..