Pada suatu kehidupan hiduplah seorang ibu dan anak, dimana kehidupan mereka sangat susah. Ibunya yang mencari rezeki untuk anaknya dengan seorang diri. Pada suatu hari sang anak berkata kepada ibu.
“Ibu, aku ingin memiliki baju baru, aku ingin uang.” Kata sang anak. Lalu ibunya menjawab.
“Nak, ibumu ini tidak punya uang. Hasil daganganpun hanya Rp100.000.” anaknya langsung membentak si ibu dengan mendorong ibunya dengan kuat sambil berkata.
“Kau ibu yang jahat, anakmu sendiripun tidak kau beri kebahagiaan. Sedangkan anak lain kau beri dia sesuatu, aku sendiri melihatnya.” Kata sang anak sambil membentak.
“Nak, ibu hanya memberi roti sisa jualan.” Sang ibu menjawab.
Tak lama kemudian anaknya pun pergi dan mengendarai motor dengan kencang. Tiba-tiba, telepon rumah berdering. Ternyata, pihak rumah sakit menelepon ke sang ibu.
“Assalamualaikum. Apakah ini ibunya Beni?” tanya seorang perawat.
“Waalaikumussalam. Iya ini saya ibunya Beni. Ada apa yah?”
“Anak ibu kecelakaan dan dia kekurangan darah.”
“Iya, baiklah. Saya akan kesana sekarang juga.” Tak lama kemudian, ibu menghampiri sang anak.
“Ibu. Kenapa kau kesini, pergi jau dari ku. Kau bukan ibuku lagi.” Kata Beni
“Apa kau tidak bersyukur, akulah yang memberimu darah ketika kau sedang luka seperti ini. Baiklah jika itu memang yang kau inginkan, lebih baik aku pergi dan tidak menganggapmu lagi.”
Beberapa hari kemudian, ketika anaknya telah sembuh dan keluar dari rumah sakit. Dia bingung harus tinggal dimana. Sang anakpun akhirnya sendiri dan tidur di pinggir jalan hingga menjadi pengemis. Setelah beberapa tahun, anaknya pun sadar bahwa kelakuannya selama ini sangatlah kasar terhadap ibunya. Suatu hari dia pulang ke rumah ibunya.
“Assalamualaikum, ibu. Beni pulang, tolong buka pintunya, Ibu.” Tak lama kemudian, ada seseorang yang lewat didepan rumahnya.
“Lho, Beni. Kamu baru pulang, kemana saja kamu selama ini. Apakah kamu tahu ibumu dirumah sendirian, dia sakit dan tidak ada yang merawatnya. Tiga hari yang lalu, dia melaksanakan sholat subuh. Dan subhanallah, ibumu meninggal dalam keadaan sujud.” Kata orang yang lewat tadi. Beni yang mendengar hal itu, langsung berteriak dengan keras.
“Ibu, ibu, ibu, maafkan anakmu, ibu.” Kata Beni dengan berteriak menyesal. Kini, dia hanya tinggal seorang diri di rumah itu.
…..SELESAI…..