Di pelataran ke sematkan diam
Saat engkau curahkan segala harapan
Dengan kasih sayang kepadaku
Sebelum aku melangkah pergi kepondok pesantren
Dengan sekuntum harapan yang membawa kesuksesan bagiku
Wajahmu sembab jua harapan
Yang bergantungan menemani keharuan
Ayah….
Engkaulah permata dalam dada
Aku hanya bisa membisu berusaha
Untuk menutupi jalan air mataku
Mencoba lebih perkasa menyiksa rasa
Walau ku tahu engkau tidak bisa melihat senyum ku
Aku berjanji akan membalas keringatmu dengan air mata kebahagiaan