Indralaya (31/12), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Quaran al-Ittifaqiah (STITQI) Indralaya Ustaz Mukhyidin, MA. bersama pengurus STITQI melaporkan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum PAI 2013 kepada Ketua Umum Yayasan Islam al-Ittifaqiah (YALQI) Drs. KH. Syamsul Bahri HAR.
Saat menerima pengurus STITQI tersebut Ketua Umum YALQI menyambut dengan antusias dan berharap agar pengurus STITQI segera melaporkan hasil kegiatan tersebut ke KEMENAG RI sebagai bentuk pertanggungjawaban atas amanah yang telah diemban.
Kegiatan yang telah diselenggarakan dari tanggal 19-21 Desember 2013 yang lalu bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama Republik Indonesi. Aacara yang bertempat di hotel Grand Duta Syaria’h Palembang ini diikuti oleh 160 guru PAI yang berasal dari kabupaten Ogan Ilir, Banyu Asin, Musi Banyu Asin, Ogan Komering Ilir, Palembang dan Prabumulih.
Acara yang ditutup oleh Direktur PAIS Kemenag RI Dr. H. M. Amin Haedari, M.Pd. tersebut dibuka secara resmi oleh Drs. H. Janaluddin mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumsel. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif tentang kurikulum 2013, memberikan wawasan tentang proses pendekatan scientific, mengembangkan konsep penilaian authentic dalam proses dan hasil belajar, membimbing peserta untuk dapat membuat RPP yang sesuai standar dan membimbing situasi pembelajaran sebagaimana dilaporkan oleh ketua panitia Dolla Sobari, M.Ag. (kandidat doktor UGM).
Direktur PAIS RI dalam sambutannya menyatakan bahwa guru PAI berbeda dan harus lebih unggul dari guru-guru lainnya yang hanya memiliki 4 kompetensi. Sedangkan guru PAI memiliki 6 kompetensi, yaitu kompetensi sosial, paedagogi, kepribadian, profesional, spiritual dan leadership. Dengan 6 kompetensi itu dia berharap agar guru PAI berani tampil di depan dan tidak lagi terpinggirkan. Menjadi leader di tempatnya masing-masing. Dia juga mengingatkan agar dengan kurikulum baru ini yang memberikan waktu 4 jam pelajaran, guru PAI lebih bersemangat mengajar dan muridpun bersemangat untuk belajar sehingga kepribadian mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.
Dalam sambutan pembukaan pelatihan tersebut Drs. H. Janaluddin menyatakan bahwa penting bagi guru PAI untuk menanamkan nila-nilai keislaman dengan baik kepada anak didiknya agar mereka ke depan mampu memimpin negeri ini dengan baik tanpa tergoda untuk melakukan korupsi seperti yang marak terjadi saat ini.
Berkaitan dengan masalah kotupsi tersebut ketua STITQI Indralaya Ustaz Mukhyidin, MA. menyatakan bahwa guru PAI harus berbenah diri karena keterpurukan bangsa ini dalam carut marut kasus korupsi secara tidak langsung juga merupakan tanggung jawab guru PAI. Sebab peristiwa itu menggambarkan kegagalan penanaman nila-nilai keislaman di dunia pendidikan.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari pusat yaitu Dr. Didang Setiawan, M.Pd, yang menyampaikan materi “Rasional dan Elemen Perubahan dalam Konsep Kurikulum 2013”. Materi ini bertujuan untuk melakukan perubahan mind-set peserta terkait dengan penerapan Kurikulum 2013.