Selamat datang kembali, semoga perjalanan studi tour dan rihlah ilmiah yang telah dilakukan dapat memberikan stimulus bagi pengurus OSPI dan BEM STITQI guna melaksanakan program-program kerja ke depan, itulah kata pertama yang diungkapkan oleh wakil mudir II saat menyambut kedatangan rombongan studi tour siang hari ini (15/1) di halaman depan kampus pusat PPI.
Rona bahagia tergambar dari setiap wajah santri dan mahasiswa, maklum saja selama perjalanan rombongan ini harus menghadapi berbagai rintangan dikarenakan kondisi cuaca yang buruk. Selain tingginya ombak di Selat Sunda yang sempat menyebabkan lumpuhnya pelabuhan Merak-Bakauheni, rombongan ini harus mengalami kemacetan yang begitu panjang di tol Merak Banten, hal ini dikarenakan adanya banjir besar di daerah sekitar. Sedangkan di daerah Jawa Tengah dan sekitar juga terjadi tanah longsor karena curah hujan yang cukup deras.
Saat dikonfirmasi, Mabsud, S.Pd.I selaku kepala madrasah ibtidaiyah menceritakan sedikit pengalamannya saat mengikuti studi tour. Saat kami berada di pelabuhan Bakauheni terdengar kabar kalau ombak di Selat Sunda sangat tinggi sehingga menyebabkan kapal sulit untuk merapat. Tak urung kabar ini membuat sebagian rombongan panik, karena saat itu malam hari dan angin terasa sangat kencang.
Walau menunggu selama 4 jam, akhirnya kami memasuki kapal penyemberang. Kabar yang kami dengar memang benar, saat berada di kapal, saya merasakan begitu kuat ayunan ombak sehingga banyak diantara santri dan mahasiswa yang merasa mual-mual.
3 jam lebih akhirnya kami bisa merapat di pelabuhan Merak tepatnya pukul 07.15 WIB. Namun tak lama setelah memasuki tol Merak, kami lagi-lagi dikejutkan dengan hamparan air berwarna coklat serta eceng gondok naik jalan tol, rumah-rumah penduduk di sekitar tol hanya keliatan atap-atapnya saja. Banjir di Banten sangat parah, sehingga pintu tol Merak ditutup dan tak urung terjadinya antrian panjang. tambahnya.