Ketika aku masih berupa lumpur yang kotor dan bau Kau sirami aku hingga kau menjadi butiran debu Tapi kini aku terlampau mudah goyah dari istiqomah Kini aku perlu dirimu sahabat Karena modern telah membiusku Karena trend telah menyeret...

Negeriku... Dimana kamu yang dulu Aku rindu negeriku yang dulu Sekarang banyak orang jahat di negeriku Orang jahat itu menembak ayahku dan juga keluargaku Kini aku kehilangan semua keluargaku Aku hanya hidup sebatang kara Aku kelaparan dan kedinginan...

Dduuaarr... Petir membahana dilangit yang gelap Sebelumnya, Kilat melesat membelah langit Lalu, hujan turun dengan deras Membasahi bumi Membawa berkah bagi petani Kilat dan petir Sambar menyambar hingga hujan turun Menyejukkan bumi yang semakin panas Dduuaarrr... Petir kembali...

Pondok... Engkau adalah setengah jati diriku Tanpa dirimu akutak kan bisa Mencari jati diriku sebenarnya Pondok... Terimakasih, karena kau telah Mengajarkanku arti kebersamaan Sungguh aku tak kan pernah bisa Melupakanmu Pondok... Kau adalah setengah jati diriku Jikalau kau...

Ilmu engkaulah bakatku Dari kecil sampai besar Kaulah yang membuatku berprestasi Karena mulah aku bisa menggapai cita-citaku Menjadi seorang guru Dan mengajari semua orang Yang dari tidak bisa menjadi bisa Tanpamu ilmu Aku tak berguna di dunia ini...

Ibu,  Ayah kalian berdualah hidupku Kalianlah yang membesarkanku Dari kecil sampai besar Kalianlah yang bersusah payah Mencari uang untukku disini Banting tulang, berkeringat dibawah terik matahari Yang sangat panas Karena kalian telah bersusah payah Untukku, Kubalas dengan prestasiku...