Ketika aku masih berupa lumpur yang kotor dan bau
Kau sirami aku hingga kau menjadi butiran debu
Tapi kini aku terlampau mudah goyah dari istiqomah
Kini aku perlu dirimu sahabat
Karena modern telah membiusku
Karena trend telah menyeret pakaian takwaku
Dulu…
Ketika lidahku kaku akan asma-Nya
Kau fasihkan perlahan dengan perlahan
Tanpa keluh dan kesah
Kini ketika lidahku mulai kaku lagi
Aku butuh kehadiranmu disini
Jika nanti
Kau tak temukan aku di surga
Carilah aku di neraka
Barangkali kau mau mengulurkan
Tanganmu untuk sang pendosa