Ayah, di setiap tetes keringatmu
kulihat ibu bersusah payah
memeras keringat darah
memberikan tangisku pada dunia
Pada setiap katamu
aku mendengar kata cintanya
mengalun di setiap desah
nafas yang menghangatkan semesta
Pada tuamu
Kudapati barisan doa yang kerap lupa kudupa
dan tak mungkin pernah ditiup angin pendoa
lewat sela-sela jari yang menengadah
Pada kerut wajahmu
aku menelusuri perjalanan kasih tak berhingga
walau regang nyawa
hingga seluruh hidupku tak pernah kuasa membalasnya
Pada doamu
aku berhutang nyawa
dari setiap tegurnya
yang memapah aku dewasa
Catatan:
“Ibu selalu ada di batin kita, disetiap kebaikan-kebaikan yang akan memuliakan kita dan semesta. Ibu hidup dalam kebaikan-Nya dan bernapas di setiap langkah menuju ridlo-Nya. Ibu seperti air yang mengalir dengan ikhlas sesuai fitrahnya dalam sunnatullah. Menguap di terik matahari sesuai titah-Nya. Ibu selalu ada di kedalaman hati setiap hamba-Nya.”